Halaman

Senin, 07 Oktober 2013

Esai : Pentingnya Membaca dan Menulis di Kalangan Mahasiswa


Topik : Pentingnya Menulis dan Membaca di Kalangan Mahasiswa


Mahasiswa Cerdas dan Kreativ Dimulai dari Kertas
Oleh : Nurfianingsih



Membaca mungkin adalah hal sederhana tapi manfaatnya terasa menguntungkan. Namun seiring berjalannya waktu, membaca menjadi budaya yang langka untuk dijumpai. Perlahan tapi pasti, masyarakat menyukai hal-hal yang bersifat praktis dan tidak mau dibuat sibuk untuk menghabiskan waktunya. Padahal membaca menjadi hal yang sangat penting untuk dapat mendapatkan lebih banyak pengetahuan. Mungkin alasan itu terlalu klise, tapi memang seperti itu dasarnya.
Menulis merupakan sebuah kegiatan untuk mengeluarkan ide-ide atau gagasan lewat tulisan. Sayangnya tidak banyak orang yang mempunyai pikiran untuk itu. Ada yang beranggapan bahwa menulis hanya untuk orang-orang yang mempunyai bakat merangkai kata-kata yang indah. Itu alasan yang tidak benar, karena menulis bisa dijadikan sebagai alat penyampaian ide atau gagasan.
Dalam dunia mahasiswa, membaca menjadi sangat penting dan pokok untuk ditekuni. Bagaimana tidak, sebagian dari kehidupan mahasiswa untuk menciptakan terobosan-terobosan pemecahan masalah sebagaimana fungsi mahasiswa yang juga harus berguna untuk masyarakat. Untuk itu mahasiswa dituntut untuk menuangkan gagasan-gagasannya lewat tulisan dan mencari referensi-referensi lewat membaca.


Potret Budaya Membaca dan Menulis di Kalangan Mahasiswa
Waktu itu saya bersama beberapa teman saya ke perpustakaan untuk mencari buku pegangan salah satu mata kuliah di jurusan kami. Saya meminjam beberapa buku dan ada teman saya yang hanya meminjam satu buku. Keesokan harinya saat kami bertemu di kampus, dia dengan cengengesan berkata jika buku yang dipinjamnya di perpustakaan belum tersentuh sama sekali. Setelah dipinjam dan masuk ke dalam tas, baru pagi itu dia mengeluarkannya. Melihat hal itu saya hanya bisa tersenyum heran. Bahkan saat dia bertemu dengan seorang temannya dan saat dia berkata baru saja dari perpustakaan, temannya itu terlihat heran seakan tidak yakin jika dia dari perpustakaan.
Dari apa yang barusan saya ceritakan, saya menarik kesimpulan bahwa minat baca di kalangan mahasiswa mulai menurun. Kalau pun mereka ke perpustakaan mungkin sekedar meminjam dan sampai rumah hanya dijadikan pajangan. Fenomena yang saya saksikan di institusi pendidikan tinggi tempat saya belajar, perpustakaan memang cenderung ramai. Di perpustakaan ini juga disediakan wifi zone sehingga mahasiswa bisa dengan mudah mengakses internet dengan gratis. Yang menjadi pertanyaan bagi saya adalah apakah mereka yang berada di perpustakaan murni untuk mencari buku atau referensi, ataukah memanfaatkan akses internet gratis tersebut?
Fenomena lain yang saya amati adalah budaya menulis. Seiring perkembangan globalisasi yang semakin pesat, teknologi pun semakin canggih. Contoh sederhana adalah internet yang sangat memudahkan kita untuk mengakses berbagai jenis informasi. Mahasiswa sendiri juga sangat membutuhkan internet untuk mencari lebih banyak informasi. Misalnya untuk referensi dalam mengerjakan tugas. Masalahnya sekarang adalah mahasiswa cenderung menjadi terbiasa untuk menerapkan budaya ‘copas’ atau copy-paste. Ada yang berpikiran malas untuk merangkum dan berpikir lebih praktis untuk menghemat waktu. Jika seperti itu adanya, bagaimana mungkin mahasiswa dapat berpikir kreatif dalam memecahkan masalah jika selalu membudayakan ‘copas’?
Fenomena tersebut menjadi semakin marak dijumpai. Para mahasiswa seakan acuh akan pentingnya membaca dan menulis. Dengan alasan malas, menghabiskan waktu, sampai agar lebih efisien mereka lontarkan. Mahasiswa jaman sekarang lebih suka bermain social media sebagai ajang mengikuti trend yang sedang gencar-gencarnya. Jika hal ini terus-menerus dibiarkan, saya pikir akan sangat merugikan diri sendiri mengingat membaca dan menulis sangat penting. Dan manfaatnya pun sebenarnya juga sangat menguntungkan diri kita sendiri.

Sederhana tapi Segudang Manfaatnya
Sudah menjadi rahasia umum jika membaca dapat menambah wawasan bagi para pembaca. Namun minimnya kesadaran masyarakat, khususnya yang dibahas di sini adalah mahasiswa membuat argumentasi semacam itu terasa hanya kalimat semata. Sebagai mahasiswa, membaca dan menulis sangatlah penting dan harusnya menjadi sebuah kemahiran. Mengingat fungsi mahasiswa sebagai pelaku pemecahan dan terobosan-terobosan untuk membantu masyarakat.
Mahasiswa dituntut untuk peka terhadap sekitar dan memikirkan ide-ide pemecahan masalah. Mereka pun harus lebih terbuka untuk terus menggali informasi dari berbagai sumber, misalnya lingkungan sekitar atau buku-buku untuk menemukan pemecahan masalah. Di sinilah pentingnya membaca bagi mahasiswa. Wawasan akan bertambah, ide-ide baru juga bisa muncul dengan baik hasil dari menarik kesimpulan berdasarkan referensi-referensi yang sudah dibaca. Membaca juga dapat meningkatkan imajinasi seseorang dalam berpikir kritis dan kreativ menuju hal-hal yang positiv. Jika budaya membaca ditinggalkan begitu saja, takutnya mahasiswa akan menjadi ‘cupu’ terhadap pengetahuan.
Sementara dalam hal tulis-menulis, aktivitas tersebut sangat penting untuk mendorong kreativitas berpikir seorang mahasiswa. Jika mahasiswa hanya membudayakan ‘copas’ itu akan merugikan dirinya sendiri. Dia menjadi malas untuk memikirkan pemecahan masalah, malas untuk memikirkan gagasan-gagasan baru, sampai mengekang kreativitas berpikir mereka. Padahal mahasiswa dituntut untuk kritis terhadap lingkungan sekitar ataupun permasalahan-permasalahan dalam masyarakat. Di pihak lain, menulis juga menguntungkan bagi mahasiswa yang masih ragu atau malu untuk menyampaikan pendapat. Dia bisa mengungkapkan gagasan tersebut lewat tulisan agar bisa tersampaikan kepada orang lain.
Dari uraian di atas sangat jelas jika mahasiswa butuh mengembangkan budaya membaca dan menulis. Di lain kesempatan, ketika mahasiswa sudah lulus dan terjun dalam dunia kerja ataupun masyarakat manfaat ini juga menguntungkan. Kebiasaan membaca dan menulis yang bisa mempertajam analisis seorang mahasiswa dapat memudahkan dirinya sendiri ketika terjun di dunia kerja dan masyarakat. Manfaatnya menjadi berlipat-lipat bukan.
Nah, mengingat budaya tersebut mulai luntur bagaimana cara menanamkan budaya tersebut kepada mahasiswa kembali?
Sebenarnya poin terpenting adalah kesadaran mahasiswa akan pentingnya menulis dan membaca. Yang jadi masalah adalah kesadaran itu seakan terabaikan. Jika mereka suka bermain social media sebenarnya jika digunakan dengan tepat dapat menguntungkan mahasiswa dalam mencari dan berbagi informasi. Contohnya adalah blog. Blog selain dapat digunakan mencari informasi juga dapat digunakan untuk menulis atau mengepostkan informasi. Jenis blog sangat beragam saat ini dan mahasiswa bisa memilih salah satunya untuk berbagi informasi. Dengan begitu kebiasaan menulis mulai tumbuh. Menumbuhkan kesadaran pentingnya membaca dan menulis harus di mulai dari hal-hal sederhana. Misalnya seperti menulis di blog, mulai mengusir rasa malas, meyakini bahwa membaca tidak membuang-buang waktu dengan menggunakan waktu luang yang dimiliki dengan membaca sebentar dan dilanjutkan beberapa saat lagi. Jika diawali dengan hal sederhana, saya yakin lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan. Ingat, membaca dan menulis memang sepele dan sederhana namun pada kenyataannya manfaatnya sangat menguntungkan.
Pesan saya adalah, sebagai mahasiswa mulailah dari secarik kertas untuk dibaca dan dihias dengan gagasan-gagasan luar biasa untuk lebih menghasilkan karya yang kreatif, cerdas, dan bermanfaat. Sebagai penutup saya akan mengutip salah satu kata bijak dari manusia yang dianggap jenius yang sangat memotivasi saya untuk menuangkan ide dan imajinasi saya dalam sebuah tulisan serta membudayakan membaca untuk menambah wawasan dalam berpikir kreativ.
“Imajinasi lebih penting dari pada logika. Logika hanya membawa anda dari A ke B. Namun imajinasi mampu membawa anda kemana-mana”-Albert Einstein

6 komentar:

  1. setuju :) mahasiswa harus kreativ :D

    BalasHapus
  2. Sangat bermanfaat kawan. Kita dari Komunitas Mahasiswa Malang Menulis juga dalam Proses mentransformasikan pentingnya menulis untuk mahasiswa yang notabenenya adalah generasi muda Indonesia. Kunjungi Blog kita dan berikan masukan-masukan positif yang membangun! http://komunitasmahasiswamenulis.blogspot.com/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sudah berkunjung dan membaca :))

      Hapus
  3. terimakasih atas pesan dan motivasinya ,semoga kedepannya saya juga bisa menuangkan ide dan gagasan saya dan bisa saling sharing pendapat :)

    BalasHapus
  4. Mungkin bisa jadi referensi Buku pertama saya bercerita tentang menjadi Diri Sendiri, untuk menghasilkan karya yang layak Publikasi. Saya berbagi karna saya peduli. Untuk menjadi bagian sejarah, wujud ekspresi diri. Tentang Perjuangan dan Kebenaran.
    https://www.academia.edu/32989357/
    Buku_Paduan_Menulis_Membentuk_J
    ati_Diri_Dan_Keinginan_Menulis .
    Apapun yang kamu rasakan hari ini, tulislah. Memang tulisanmu tidak berguna untuk semua orang namun suatu saat nanti tulisanmu akan berguna untuk seseorang, menghentikan hatinya bersedih lalu mengubah dunia.
    #cerita #jatidiri #publikasi #karya
    #dedikasi #berbagi #sejarah #dunia
    #ekspresi #demokrasi #pahlawan
    #pemimpin #kebenaran #karyaku
    #indonesia #lebihbaik #buku #karyailmiah #publikasi #argumentasi #persuasif
    #catatan #menulis #membaca #menarik
    #inspiratif #tokohdunia #puisi #indonesia
    #savenkri #rowling #soehokgie #chairilanwar #qoute #bijak #motivasi

    BalasHapus